Jelaskan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kerajaan Sunda dan Kerajaan Bali
Jelaskan kehidupan sosial-ekonomi
masyarakat Kerajaan Sunda dan Kerajaan Bali?
Jawaban :
Kehidupan sosial-ekonomi masyarakat:
1) Kerajaan Sunda
Dalam Prasasti Sang Hyang Tapak yang ditemukan di
daerah Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat (berangka tahun 1030 M) yang menggunakan
bahasa Jawa Kuno dan huruf Kawi, disebutkan seorang raja bernama Maharaja Sri
Jayabhupati dan berkuasa di Prahajyan Sunda. Prahajyan Sunda di sini adalah
sebutan lain untuk Kerajaan Sunda atau Pajajaran, bukan sebuah kerajaan
sendiri. Prasasti ini menyebutkan adanya pemujaan terhadap tapak kaki. Terlihat
juga bahwa Raja Jayabhupati memeluk agama Hindu aliran Siwa. Hal ini jelas
ditunjukkan oleh gelarnya sendiri, yaitu Wisnumurti. Raja Jayabhupati
digantikan oleh Rahyang Niskala Wastukencana, dan kemudian baru disebut-sebut
nama Prabu Maharaja Linggabuana, yang dalam kitab Pararaton diceritakan terlibat dalam Perang Bubat dengan Kerajaan
Majapahit pada tahun 1357.
2) Kerajaan Bali
Berdasarkan Prasasti Sanur (913 M), disebutkan Raja
Ugrasena (memerintah 915-942 M) yang sezaman dengan pemerintahan Mpu Sindok
(Medang Kamulan). Pada masa pemerintahannya, Ugrasena membuat beberapa
kebijakan, di antaranya membebaskan beberapa desa dari kewajiban membayar pajak
karena desa-desa menjadi penghasil kayu untuk kebutuhan kerajaan. Raja setelah
Ugrasena adalah Tabendra Warmadewa. Ia membangun pemandian Tirta Empul di
Tampak Siring. Raja setelah Tabendra Warmadewa berturut-turut adalah Jayasingha
Warmadewa, Jayasadhu Marwadewa, Sri Maharaja SriWijaya Mahadewi, dan Dharma
Udayana Warmadewa (yang menikahi Mahendradatta dan melahirkan Airlangga). Pada
masa pemerintahan Udayana, tampak sekali kuatnya pengaruh Jawa di Bali karena
hampir seluruh prasasti ditulis dalam bahasa Jawa Kuno atau bahasa Kawi.
Post a Comment for "Jelaskan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kerajaan Sunda dan Kerajaan Bali"